BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (profit planning). Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan dan menyusun semacam blue print (program kerja) tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu sering sekali proses penyusunan anggaran sering sekali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka pendek (short-run profit planning). Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran. Dalam pembahasan artikel ini hanya dibahas tentan anggaran, hubungannya dengan manajemen, perusahaan, akuntansi dan anggaran yang bersifat operasional. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci di bab II Pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Seringkali Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila
anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi
perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan
bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
• Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
• Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan
berurutan dan berdasarkan logika.
• Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil
keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang
berdasarkan asumsi tertentu.
• Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
pengawasan.
2. Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu
bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
3. Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan data
kuntitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari satuan usaha ekonomi
yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam hal inilah alternatif
dari suatu keadaan. Untuk menyediakan data, maka setiap transaksi perlu digolong-
golongkan, diringkas dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Dengan demikian jika dihubungkan dengan anggaran, data akuntansi merupakan salah satu sumber utama, hal ini disebabkan akuntansi menyediakan data historis dan actual yang bersifat keuangan yang memenuhi tujuan analisa dalam pengembangan rencana-rencana perusahaan. Selanjutnya penyesuaian anggaran harus disesuaikan dengan sistem akuntansi yang terdapat dalam perusahaan tersebut, terutama penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan untuk anggaran harus sama dengan yang ada pada laporan keuangan, dengan maksud agar dapat diperbandingkan sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi.
4. Hubungan Anggaran dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian (organizing),
mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan
pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling)
terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. Jika fungsi anggaran dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen. Dengan demikian, anggaran adalah alat manajemen untuk
membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan.
Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat
erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk
membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan
kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih
dahulu. Membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, pengembangan produk dan lain sebagainya.
5. Aspek dan Manfaat Anggaran
Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Semakin terbatasnya sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan
semakin kompleksnya masalah perusahaan, memaksa manajer untuk menggunakan
sumber-sumber tersebut secara bijaksana, terarah dan terkendalikan dengan efektif
dan efisien. Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan
yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut, jadi perencanaan mengandung aspek :
(1) Penentuan tujuan yang akan dicapai
(2) Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang
mungkin dipilih.
(3) Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan
atas dasar alternatif yang dipilih.
Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan
adalah:
(1) Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi setinggi mungkin.
(2) Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat
dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas penyimpangan-penyimpangan
yang timbul seawal mungkin.
(3) Dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah.
(4) Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan
yang tidak terarah dan terkontrol.
6. Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran
Pemakaian anggaran di dalam perusahaan memberikan keuntungan sebagai berikut:
a) Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun
perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan
perusahaan yang dinyatakan di dalam ukuran finansial.
b) Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan, misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi.
c) Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan
perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan dianalisa, dan manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.
d) Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
e) Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat
untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum
dana disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan
tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya
akan dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat meningkatkan laba.
f) Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur
prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.
g) Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan
keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan,
misalnya: membuat atau membeli, membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan, khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan
sebagainya.
Disamping keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran perlu diketahui
pula adanya keterbatasan dari anggaran sebagai berikut:
a) Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b) Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan
anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat
digunakan sebagai alat manajemen. Perubahan kondisi atau asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
c) Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua
pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus-menerus dan terkoordinasi berusaha dan bertanggung-jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran.
B. Jenis-jenis Anggaran Operasional pada Perusahaan
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran
penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri
maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak
realistis. Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang
menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang. Rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk
menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :
! Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
! Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
! Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran
Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya.
Anggaran penjualan terlebih dahulu disusun baru kemudian komponen-komponen
anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran
komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segera dapat menyusun anggaran
produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera di produksikan
untuk memenuhi penjualan.
b) Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran.
Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas kepada
divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya
anggaran produksi memantau kebagian pembelian, sehingga terdapat keserasian
dalam membentuk anggaran komprehensip.
c) Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian
Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi
organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual dan
manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak diatas perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera
pada anggaran penjualan.
d) Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan suatu anggaran konprehensif dalam suatu perusahaan tergantung
kepada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusun anggran
penjualan secra terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang untuk
menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman kepada anggaran penjualan.
2. Anggaran Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP yang terjadi pada dua periode, yaitu periode lalu dan periode ini. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Untuk menyusun anggaran produksi dihasilkan periode ini dihitung berdasarkan anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi akhir yang dianggarkan, menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode ini:
Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara: (1) mengutamakan stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3) kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan, (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen.
3. Anggaran Bahan Baku
Tujuan utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran produksi, dan bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk. Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku yang dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan bahan baku. Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per unit. Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi yang diproduksi periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk. Bahan baku yang dibeli adalah biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan bahan baku akhir.
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang harus dibayar untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk tenaga kerja langsung biasanya menggunakan sistem upah per unit produk yang dihasilkan atau sistem upah per jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya tenaga langsung yang dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung per jam. Jam kerja langsung terpakai adalah produksi dianggarkan dikali standar jam tenaga kerja langsung. Dengan adanya anggaran tenaga kerja langsung dapat disiapkan kas untuk pembayarannya, sehingga dapat memperlancar produksi. Anggaran tenaga kerja langsung besar kecilnya dipengaruhi oleh produk dianggarkan, standar jam kerja langsung, dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di pabrik, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok variabel (variable costing) maka biaya overhead pabrik dipisahkan menjadi BOP variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak perlu dipisahkan menjadi dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran rugi-laba antara metode penentuan harga pokok variabel dengan metode penentuan harga pokok penuh.
BAB III
KESIMPULAN
Anggaran adalah suatu bentuk tanggung jawab oleh manajer untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu. Anggaran memiliki fungsi sebagai alat bantu manajer dalam merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan pedoman kerja. Anggaran/ Budget memiliki hubungan yang erat dengan manajemen karena memiliki fungsi yang sama yaitu merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan sebagai pedoman kerja. Anggaran/ Budget juga memiliki hubungan yang erat dengan akuntansi karena data – data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh budget/anggaran berasal dari akuntansi didalam perusahaan tersebut yaitu berdasarkan masa lalu dan pengalaman. Dalam penggunaan anggaran, terdapat banyak keuntungan dan kelebihan. Salah satunya adalah anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan, misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi sehingga koordinasi tersebut akan menciptakan synergy yang akan menguntungkan perusahaan. Tetapi dibalik keuntungan pemakaian anggaran/ budget terdapat juga berbagai keterbatasan dalam membuat anggaran. Salah satunya adalah anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
Penggunaan anggaran menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam perusahaan terdapat banyak jenis – jenis anggaran yaitu Anggaran Operasional , Anggaran Operasional Lanjutan, Anggaran Keuangan, Anggaran Keuangan Lanjutan, Anggaran Variabel dan Anggaran Tetap. Dalam Artikel ini hanya membahas tentang Anggaran Operasional yang terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran BOP (Biaya Overhead Pabrik).
Terimakasih buat informasinya
BalasHapusnice info
BalasHapusSlot Review & Bonus Offers - Jammyhub
BalasHapusSlot Review - Slot Play. In 통영 출장안마 terms of the bonus, the bonus can be worth up to 100 Free 정읍 출장샵 Spins. 고양 출장안마 Slot Bonuses are 강릉 출장마사지 very popular in this industry. Slot 경주 출장마사지 Machine.