Rabu, 22 Mei 2013

INTANGIBLE ASSETS



MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
“Intangible Assets (Aset tidak berwujud)”



OLEH :
BOERMAN ALPINO HUTAPEA
C1C011060


KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2013
Pendahuluan
Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomis di masa depan dari aset tersebut diharapkan diterima oleh entitas. Aset terbagi atas aset tetap dan aset tidak berwujud. Dalam makalah ini kita akan lebih lanjut mempelajari tentang aset tidak berwujud yang walaupun tidak ada wujudnya tapi termasuk harta yang dimiliki oleh perusahaan dan tidak boleh di abaikan. Ketika investor akan menginvestasikan ke perusahaan, aset tidak berwujud juga sering diperhatikan karena aset tidak berwujud ini akan menciptakan cash flow bagi perusahaan dimasa mendatang dan pada umumnya memiliki umur manfaat yang lebih lama dibandingkan dengan aset tetap.  Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Aset moneter adalah kas dimiliki dan aset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan. Contoh aset tidak berwujud adalah Goodwill yang ada ketika terjadi transaksi akuisisi karena adanya kelebihan perusahaan tersebut. Goodwill ini tidak ada dalam wujud fisik seperti aset tetap tetapi dapat diidentifikasi. Untuk lebih jelasnya tentang aset tidak berwujud ini maka akan dijelaskan lebih lanjut di Pembahasan berikut ini.

Pembahasan
Aset tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang tidak termasuk di dalam aktiva keuangan yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Banyak aktiva tak berwujud diperoleh dari hak kontraktual atau dari pemerintah. Aset tidak berwujud sangat penting karena memiliki cash flow bagi perusahaan bagi perusahaan di masa mendatang dan dapat memberikan ijin untuk melakukan kegiatan, memperbanyak dan berproduksi dan memakai logo dan merek perusahaan lain sebagai hasil dari kontrak ( Franchise). Penyajian Aset tidak berwujud dan aset tetap di Laporan Posisi Keuangan dipisah. Aset tidak berwujud memiliki umur manfaat yang cukup lama. Aset moneter adalah kas dimiliki dan aset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.

Contoh Aset tidak berwujud :
Hak Sewa ( Lease Hold )
Adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu (sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa mesin) yang biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte ( notaris). Hak sewa dinyatakan sebagai aktiva tidak berwujud karena dua alasan yaitu :
Hak sewa memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan atau dengan kata lain atas sumber daya (dana) yang dikeluarkan diharapkan hak sewa akan memberikan manfaat kembali (berpotensi menghasilkan kas atau manfaat) dimasa yang akan datang.
Manfaat yang akan diterima oleh perusahaan atas kepemilikan hak sewa, akan dinikmati oleh perusahaan untuk periode waktu lebih dari satu tahun buku.
Organization Cost
Adalah pengeluaran – pengeluaran perusahaan yang terjadi sehubungan dengan set-up perusahaan sebelum beroperasi, contohnya : pembayaran kepada notaris. Pengeluaran ini diakui sebagai perolehan aktiva tidak berwujud, karena atas pengeluaran  tersebut perusahaan akan memperoleh manfaat lebih dari satu tahun buku yaitu selama perusahaan masih beroperasi
Perijinan ( Permit & Licences )
Adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik pusat maupun daerah untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya. Ijin – ijin perusahaan tentu ada jangka waktunya dan jika masa berlakunya telah habis maka ijin tersebut harus diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian ijin usaha atau aktivitas tertentu atas terkait dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3 sampai 30 tahun, yang artinya lebih dari satu tahun buku. Untuk itu ijin diakui sebagai aktiva tetap tak berwujud.
Hak Patent
Adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu. Dimana atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang. Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk, atau rekayasa, atau formula, atau sistem, atau cara tertentu. Biasanya memiliki umur penggunaan sampai 20 tahun
Merk Dagang ( Trade Mark )
Adalah hak yang diperoleh atas suatu merk komersial tertentu. Hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, simbol, atau kombinasinya yang mewakili suatu organisasi / perusahaan tertentu. Biasanya umur aset tidak berwujud ini lebih sampai pada 10 tahun, lalu diperbaharui kembali. Tidak diamortisasikan sampai umur aset.
Hak Penggandaan ( Copyright )
Adalah hak yang diberikan atas suatu penulisan, baik itu berupa karya ilmiah, puisi, novel, maupun lirik lagu, notasi lagu / irama tertentu, script atau skenario film tertentu. Copyright meliputi hak untuk memperbanyak dan mengedarkannya.
Franchise
Adalah hak yang diperoleh untuk melakukan suatu usaha tertentu, atau memasarkan produknya, sekaligus mengikuti pola usaha, cara pengelolaa, penggunaan logo maupun penggunaan alat usaha tertentu yang aslinya dimiliki oleh perusahaan yang memberikan hak franchise.
Goodwill
Adalah kelebihan- kelebihan, keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang okeh karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/Keistimewaan bisa karena perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari pesaingnya, letaknya strategis, dll. Goodwill diakui jika terjadi suatu transaksi (penjualan perusahaan, bergabung/berhentinya sekutu baru, merger, akuisisi) yang mana dalam transaksi tersebut perusahaan dinilai lebih oleh pihak lain. Misalnya : PT.X mengakuisisi PT. Y, maka PT.X melakukan fair value dari PT.Y, ternyata dri semua aset yang dimiliki PT. Y memiliki Fair Value sebesar 100.000 , tetapi PT. X bersedia membayar 200.000 karena performa yang baik di manajemen. Selisih tersebut merupakan nilai Goodwill yaitu sebesar 100.000. Goodwill tidak diamortisasi sampai umur waktu penggunaan.
Contoh :      Dr. Inventory                                      35.000
                   Dr. Cash                                   15.000
                   Dr. Properti, Equipment, Plant 50.000
                   Dr. Goodwill                             100.000
                             Cr.  Cash                                            200.000
Impairment/ Penurunan nilai pada Goodwill hanya mengakui adanya penurunan nilai, sedangkan kenaikan nilai goodwill(recoverable > carrying amount) tidak diakui.
Biaya Pengembangan dan Riset
 Entitas tidak boleh mengakui aset tidak berwujud yang timbul dari riset (atau dari tahapan riset pada proyek internal). Pengeluaran untuk riset (atau tahap riset pada suatu proyek internal) diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Contoh–contoh kegiatan riset adalah:
(a) kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan baru; (b) pencarian (evaluasi dan seleksi final) untuk penerapan atas penemuan riset atau pengetahuan lainnya; (c) pencarian alternatif bahan baku, peralatan, produk, proses, sistem atau jasa; dan (d) perumusan, desain, evaluasi, dan seleksi final berbagai kemungkinan alternatif bahan baku, peralatan, produk, proses, sistem atau jasa yang baru atau ditingkatkan.Pada tahap riset sebuah proyek internal, entitas tidak dapat menunjukkan telah adanya suatu aset tidak berwujud yang akan dapat menghasilkan manfaat ekonomis masa depan. Dengan demikian, pengeluaran untuk riset selalu diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Dalam tahap pengembangan suatu proyek, kadang–kadang entitas dapat mengidentifikasi aset tidak berwujud dan menunjukkan bahwa aset tersebut akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomis masa depan. Hal itu dimungkinkan karena tahap pengembangan suatu proyek lebih maju jika dibandingkan dengan tahap riset. Dan dapat diakui sebagai aset tidak berwujud. Contoh–contoh kegiatan pengembangan adalah:
(a) desain, konstruksi, serta pengujian prototipe dan model sebelum produksi atau sebelum digunakan; (b) desain, peralatan, cetakan, dan pewarnaan yang melibatkan teknologi baru; (c) desain, konstruksi, dan operasi, pabrik percontohan, yang skalanya tidak ekonomis, untuk produksi komersial; dan (d) desain, konstruksi, dan pengujian alternatif bahan baku, peralatan, produk, proses, sistem, atau jasa, yang baru atau yang diperbaiki.

Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Perolehan ( Acquisition Cost )
Sama halnya dengan Tangible Asset, Perolehan atas Intangible Asset juga dicatat sebesar nilai faktur ditambah dengan pengeluaran-pengeluaran yang menyertainya sampai dapat digunakan.
Dr. Patent/Goodwill(Intangible assets)                  XX
                   Cr. Cash                                                       XX
Amortisasi ( Amortization) dan Imparment test
Adalah pengalokasian harga perolehan ke beban usaha (biaya) sampai batas waktu penggunaan aktiva tetap tidak berwujud (periode intangible asset dalam menyumbang cash flow perusahaan), yang pada aktiva tetap dikenal dengan depresiasi (penyusutan). Penghitungan maupun pencatatan atas amortisasi sama saja dengan cara penghitungan maupun pencatatan atas penyusutan aktiva tetap berwujud.
Dr. Amortization expense                                      XX
                   Cr. Patent/Franchise(Intangible Assets)                XX

Setiap tahun perusahaan melakukan penilaian kembali atas intangible asset. Adapun Intangible Assets yang tidak memiliki jangka waktu /umur penggunaan tidak dilakukan amortisasi misalnya goodwill, tetapi paling lama dalam tahunan harus di evaluasi kembali apakah ada penurunan nilai (Impairment test). Ada beberapa keadaan dalam Impairment:
Jika carrying value lebih besar dari recoverable amount maka
Dr. Loss on Impairment                      XX
          Cr. Intangible Assets                                              XX
Jika carrying value lebih kecil dari recoverable amount maka
Dr. Intangible Assets                                    XX
          Cr. Loss on Impairment                                XX

Presentation of Intangible Assets (Penyajian Aktiva tetap tidak berwujud)
Di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) ,aktiva tetap tidak berwujud di pisah-pisahkan berdasarkan jenisnya seperti pada penyajian gedung, mesin, tanah, inventory yang ada di Aktiva tetap Berwujud. Sedangkan biaya amortisasi dan penurunan nilai dari aktiva tetap tidak berwujud akan disajikan pada Laporan Laba Rugi sebagai pengurang revenue (pendapatan) perusahaan.


Kesimpulan
Aset tidak berwujud yang walaupun tidak ada wujudnya tapi termasuk harta yang dimiliki oleh perusahaan dan tidak boleh di abaikan. Ketika investor akan menginvestasikan ke perusahaan, aset tidak berwujud juga sering diperhatikan karena aset tidak berwujud ini akan menciptakan cash flow bagi perusahaan dimasa mendatang dan pada umumnya memiliki umur manfaat yang lebih lama dibandingkan dengan aset tetap. Patent, goodwill, franchise, copyright adalah beberapa dari contoh intangible asset. Adapun biaya – biaya terkait oleh intangible asset adalah biaya amortisasi dan kerugian akibat penurunan nilai dari intangible asset ( carrying value > recoverable amount) . Biaya yang terkait dengan riset bukan merupakan intangible asset sedangkan biaya pengembangan diakui sebagai intangible assets.

Selasa, 21 Mei 2013

CHAPTER 2 : GLOBAL E-BUSINESS AND COLLABORATION (MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM)


CHAPTER 2 : GLOBAL E-BUSINESS AND COLLABORATION
By:
Rendy Yunanto            C1C011022
M. Yanuar Sri               C1C011023
Husnudin Azmi             C1C011028
Eko Hari Suryono         C1C011047
Boerman A Hutapea   C1C011060
Kasus 1 : Domino’s sizzles dengan pizza tracker
Ketika mengingat sebuah pizza,setiap orang punya opini masing-masing.beberapa orang berpikir bahwa pizza yang sekarang memang lebih baik apa adanya.yang lain mempunyai favorit pizza yang membuatnya beda dengan pizza yang lain. Rangkaian pasar “pesan antar “ untuk pizza kira-kira mencapai $15 miliyar dollar per tahun. Untuk menemukan cara berinovasi adalah dengan merombak sistem pemprosesan transaksidi dalam toko dan dengan menyediaakan pelayanan yang lain yang berguna bagi pelanggan,seperti pizza tracker (pelacak pizza) dan yang lebih penting domino’s mencoba dengan keras untuk mengatasi reputasinya yaitu kualitas yang rendah dengan secara bertahap memperaiki bahan-bahan dan kesegaran.
Domino’s adalah bagian dari pertarungan yang panas diantara rangkaian perusahaan pizza yang terkemuka,termasuk pizza hut,papa John’s,litle caesar. Domino’s memiliki sistem poin penjualan,pulse,yang mana adalah aset yang penting untuk tetap konsisten dan fungsi managemen yang efisien dala setiap restorannya. Sebuah sistem nilai penjualan mencatat data pembelian dan pembayaran di dalam pencatatan fisik dimana barang atau jasa dibeli dan dijual mengguanakan komputer,kas pita register,scaner atau alat digital yang lain.
Di tahun 2003 domino’s mengimplementasikan pulse pada porsi yang besar didalam restorannya dan restoran tersebut melaporkan pelayanan pelanggan yang berkembang lebih baik mengurangi kesalahan dan memperpendek waktu pelatihan calon pekerja. Sejak saat itu,pulse menjadi inti utamanya dari semua franchise domino’s. Baru-baru ini domino meluncurkan platfrom hardware dan software baru yang disebut pulse evolution. yang mana sekarang digunakan hampir setiap restoran pizza yang lebih dari 5.000 cabang di US. Pulse evolution mengembangkan pada teknologi yang lebih lama dengan beberapa cara yang pertama software lama yang menggunakan model pemadatan pelanggan,yang membutuhkan penggunaan mesin secara penuh dilengkapi dengan komputer personal dengan sistem windows. Pulse evolution menggunakan rancangan pemadatan pelanggan yang dihubungkan tempat kerja dengan daya pemprosessan pengkoleksian data yang sedikit independen dan mengirimkan semuanya melalui internet ke komputer lenovo untuk pemprosesan.keminimalan harddrive,kipas dan beberapa kompenen,membuat biaya lebih rendah dan mudah untuk perawatan. Pulse evolution juga lebih mudah untuk mengaupdate dan mengamankan sistem,sejak saat itu hanya ada satu mesin dalam tempat penyimpanan yang perlu di update.
Domino’s mengeluarkan sistem pemasaran onlinenya yang memiliki nilai seni,termasuk pizza tracker. Sistemini mengijinkan para pelanggan untuk melihat gambar pizza baik ukuran,saos dan toping. Seriap gambar berubah sesuai keinginan konsumen lalu ketika pelanggan memesan mereka dapat melihat secara online pizza tracker. Pada saat pelanggan memesan lewat telepon,mereka dapat melihatnya pada web menggunakan pizza tracker dengan bantuan pulseevoulition. Pada tahun 2010 domino’s memperkenalkan sebuah sistem survei online untuk mendapatkan informasi dari hal tersebut.
Seandainya terjadi perubahaan yang sangat besar dalam sistem,domino’s berpengalaman dalam menanggualangi. Domino’s menginginkan franchise mereka untuk memilih pulse untuk memenuhi kebutuhan mengamankan data,tetapi beberapa franchise berganti dari pulse dan mencari alternatif yang lain. Setelah domino’s memaksa franchise mereka untuk menggunakan pulse,pengadilan Amerika Serikat menyarankan domino’s agar tidak memaksa franchisenya untuk menggunakan sistem pulse.
Pizza hut dan papa John’s juga memiliki kemampuan pemesanan secara online.Tetapi lebih sedikit dari pizza tracker. Sekarang pesanan secara online sebanyak 20% berasal dari domino’s.tetapi persaingan untuk menjual pizza dengan teknologi yang semakin maju semakin kompleks,pelanggan pizza sekarang bisa menggunakan i-Phone dan pelanggan papa John’s dapat memesan hanya dengan mengirim lewat sms. Semua restoran pizza yang berkelas akan terus mengembangkan inovasi dalam proses pemesanan pizza.
JAWABAN PERTANYAAN KASUS
  1. Transaction Processing Systems adalah sistem komputerisasi yang melakukan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti pesanan penjualan masuk, pemesanan hotel, penggajian, catatan karyawan tetap, dan pengiriman. Deskripsi dari proses bisnis.di kasus ini domino’s mengguanakan sistem yang disebut pulse dan kemudian berkembang menjadi pulse evolution yang terdiri dari hardware dan software selanjutnya domino’s menggunakan sistem pemesanan yaitu pizza tracker.
Input: data pembelian dan pembayaran barang dan jasa
Proses : (pulse evolution) pertama,software pemesanan menggunakan “thick-client” model yan mana membutuhkan semua mesin yang menggunakan software yang dilengkapi secara penuh dengan komputer pribadi yang menggunakan windows.pulse evolution di pihak yang lain menggunakan arsitektur “thick-client”yang mana di tempat kerja yang memiliki network dengan daya memproses dan mengumpulkan data dan mengirimkannya lewat internet yang didukung oleh komputer pribadi lenovo untuk memprosesnya. Dan juga pulse evolution mudah di update dan lebih aman karena,hanya ada satu mesin di restoran yang harus di update.
Output : data yang digunakan oleh managemen domino’s untuk memperbaiki pelayanan pelanggan,mengurangi kesalahan dan waktu pelatihan.

  1. Dengan sistem tersebut dapat membantu domino’s dengan cara menyediakan data yang relatif akurat seperti data pembelian dan pembayaran jasa sehingga data tersebut dapat digunakan managemen domino’s untuk tetap konsisten dan efisien dalam menerapkan fungsi managemennya di setiap restoran. Sehingga dapat dicapai pelayanan konsumen yang lebih baik mengurangi kesalahan dan meperpendek waktu pelatihan pegawai baru.

  1. Sistem pemesanan online yang mereka gunakan mempermudah para pelanggan dalam memesan pizza. Para pelanggan  tidak harus datang langsungke restoran, mereka hanya cukup menghubungi melalui telepon ataupun melalui web restoran. Selain itu mereka juga bisa memilih beragam pilihan pizza dan melihat langung proses pembuatan secara online. Dengan kemudahan dan keunikan ini membuat pelanggan menjadi tertarik dan lebih puas.
  2. Domino’s menggunakan sistem Pulse, yaitu sistem yang mengumpulkan informasi pembelian maupun pembayaranpada suatu tempat dimana barang dan jasa dijual maupun dibeli menggunakan komputer, cash register, scanner dan peralatan digital lainnya


KASUS 2 : MEETING DI DUNIA MAYA = TEKNOLOGI CANGGIH
Akhir akhir ini muncul teknologi untuk mengadakan pertemuan dan meeting tanpa ada tatap muka antar individunya yaitu videoconference. Sekitar 20% dari perjalanan untuk melakukan pertemuan bisnis digantikan dengan teknologi videoconference dengan online. Videoconference memberikan dua atau lebih individual di beberapa wilayah untuk berkomunikasi dua arah atau lebih melalui jasa internet. Videoconference sekarang berkembang sebesar 30% setiap tahunnya karena videoconference tersebut mengurangi biaya dan memberikan manfaat lain yaitu kemudahan untuk bertemu dengan partner, anak perusahaan, kolega, dan supplier diseluruh dunia.
Hari – hari ini sistem videoconference memberikan tampilan/gambar yang lebih baik. Diatas dari teknologi videoconference dikenal dengan telepresence. Telepresence membuat pengguna merasakan seperti mereka benar benar ada di daerah tersebut. Telepresence menyediakan kualitas videoconference yang lebih tinggi di pasar. Cisco System menginstall sistem telepresence di lebih 500 organisasi di dunia.
Di masa lalu produk videoconference sangat tidak mungkin digunakan oleh bisnis kecil karena biaya yang tinggi tapi akhir-akhir ini, LifeSize mengenalkan produk videoconference yang lebih murah. Sekarang produk videoconference sangat mudah digunakan oleh bisnis kecil dengan menggunakan videoconference dengan kualitas yang tinggi. Sekarang muncul produk videoconference seperti Skype yang gratis di install. Produk ini memiliki kualitas yang lebih rendah dari videoconference yang berbayar dan mereka hanya dapat berbicara dengan orang yang menggunakan sistem yang sama. Videoconference yang terbaik dapat berinteraksi dengan alat yang berlainan seperti multi-party conferencing, video mail dengan penyimpanan yang tidak terbatas, tidak ada biaya hubungan dengan jarak jauh, ada call history.
Sebelum perusahaan menginstal videoconference dan telepresence, maka perusahaan sebaiknya memastikan apakah mereka benar-benar membutuhkan teknologi tersebut untuk menghindari ancaman kerugian. Perusahaan harus mengetahui bagaimana karyawan mengadakan pertemuan dan dengan teknologi apa, kemampuan mereka dalam berhubungan dan seberapa banyak mereka melakukan travelling. Karena videoconference ini banyak karyawan yang dapat membawa pekerjaannya kerumah dan mengefisiensikan kehidupan pribadi mereka.
JAWABAN PERTANYAAN KASUS
1.      Setuju, karena dengan videoconference ,para karyawan ataupun perusahaan dapat bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan seperti nyata dengan partner-partnernya misalnya supplier, pemegang saham,kolega dan anak perusahaan di berbagai daerah yang berbeda dengan cepat dan menghilangkan biaya perjalanan dinas untuk bertemu dengan pihak luar perusahaan tersebut.
2.      Perbedaan antara videoconference dan telepresence adalah telepresence memberikan efek yang lebih nyata kepada pengguna seperti mereka sedang berada di wilayah tersebut daripada resolusi gambar dari videoconference yang lebih rendah.
3.      Videoconference menghemat biaya perjalanan dinas yang seharusnya ada untuk bertemu dengan pihak luar perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menggunakan penghematan tersebut ke investasi lain/ dalam proses produksi perusahaan. Selain itu videoconference juga memudahkan komunikasi dengan pihak luar seperti konsumen, supplier. Sehingga perusahaan dapat mengetahui dan menanyakan secara langsung dan cepat tentang produk barang/jasa yang diproduksi perusahaan.
4.      Saya mengidentifikasikan terlebih dahulu seberapa sering perusahaan saya sering melakukan pertemuan dengan pihak luar di daerah yang berbeda dan jauh dari tempat perusahaan beroperasi. Selain itu juga apakah perusahaan saya memiliki jaringan internet yang cukup untuk mengoperasikan videoconference tersebut.
Jika Perusahaan saya sering melakukan pertemuan ke daerah lain dan perusahaan saya memiliki jaringan internet yang cukup maka saya akan menginstal dan mengimplementasikan videoconference di perusahaan saya
Jika Perusahaan saya tidak sering melakukan pertemuan ke daerah lain dan hanya di daerah tempat perusahaan beroperasi saja dan perusahaan saya tidak memiliki jaringan internet yang cukup maka tidak akan menginstal dan mengimplementasikan videoconference diperusahaan saya.
JAWABAN PERTANYAAN TENTANG SITUS WEBEX
  1. Dengan webex perusahaan –perusahaan dapat secara gratis dalam jangka waktu tertentu melakukan meeting/pertemuan dengan pihak luar dan melakukan aktivitas lain seperti pelatihan, penjualan, kolaborasi dengan perusahaan lain, membandingkan produk dll. Dengan webex perusahaan dapat menghemat biaya pertemuan dan perjalanan dinas perusahaan kecil dan besar.
  2. Webex menyediakan videoconference yang gratis dalam jangka waktu tertentu dan kualitas yang lebih baik, cepat dan memiliki banyak konten dan manfaat selain pertemuan misalnya aktivitas penjualan, pelatihan, kolaborasi dan membandingkan produk. Dan dapat diakses di semua alat/ device elektronik seperti iPhone, Blackberry, Windows, Linux, Mac.
  3. Membagikan webcam kepada seluruh pihak luar yang berkepentingan untuk melakukan meeting/pertemuan, menghadiri pertemuan/meeting, mengkoneksikan meeting audio (suara) agar dapat mendengar suara dari pertemuan tsb, menjadwalkan pertemuan, memilih opsi sharing yang terbaik, share/berbagi tampilan(dekstop) agar pihak lain dapat melihat.

Minggu, 19 Mei 2013

Anggaran (Budgeting)


BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (profit planning). Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan dan menyusun semacam blue print (program kerja) tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu sering sekali proses penyusunan anggaran sering sekali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka pendek (short-run profit planning). Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran. Dalam pembahasan artikel ini hanya dibahas tentan anggaran, hubungannya dengan manajemen, perusahaan, akuntansi dan anggaran yang bersifat operasional. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci di bab II Pembahasan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Seringkali Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila
anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi
perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan
bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan
berurutan dan berdasarkan logika.
Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil
keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang
berdasarkan asumsi tertentu.
Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
pengawasan.

2. Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.

b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan
yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap  individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan  perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu
bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

3. Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan data
kuntitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari satuan usaha ekonomi
yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam hal inilah alternatif
dari suatu keadaan. Untuk menyediakan data, maka setiap transaksi perlu digolong-
golongkan, diringkas dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Dengan demikian jika dihubungkan dengan anggaran, data akuntansi merupakan salah satu sumber utama, hal ini disebabkan akuntansi menyediakan data historis dan actual yang bersifat keuangan yang memenuhi tujuan analisa dalam pengembangan rencana-rencana perusahaan. Selanjutnya penyesuaian anggaran harus disesuaikan dengan sistem akuntansi yang terdapat dalam perusahaan tersebut, terutama penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Penggolongan transaksi-transaksi dalam perkiraan-perkiraan untuk anggaran harus sama dengan yang ada pada laporan keuangan, dengan maksud agar dapat diperbandingkan sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi.

4. Hubungan Anggaran dengan Manajemen
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian (organizing),
mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan
pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling)
terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. Jika fungsi anggaran dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen. Dengan demikian, anggaran adalah alat manajemen untuk
membantu menjalankan fungsi-fungsinya.  Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan.
Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat
erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk
membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan
kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih
dahulu. Membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, pengembangan produk dan lain sebagainya.

5. Aspek dan Manfaat Anggaran
Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.  Semakin terbatasnya sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan
semakin kompleksnya masalah perusahaan, memaksa manajer untuk menggunakan
sumber-sumber tersebut secara bijaksana, terarah dan terkendalikan dengan efektif
dan efisien. Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan
yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut, jadi perencanaan mengandung aspek :
(1) Penentuan tujuan yang akan dicapai
(2) Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua alternatif yang
mungkin dipilih.
(3) Usaha-usaha atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan
atas dasar alternatif yang dipilih.

Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan
adalah:
(1) Karena tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan (dirumuskan), maka  pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi setinggi mungkin.
(2) Dapat untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat
dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas penyimpangan-penyimpangan
yang timbul seawal mungkin.
(3) Dapat mengindentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dan mengatasinya secara terarah.
(4) Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, dan perkembangan
yang tidak terarah dan terkontrol.

6. Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran
Pemakaian anggaran di dalam perusahaan memberikan keuntungan sebagai berikut:
a)  Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun
perencanaan, dimana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan
perusahaan yang dinyatakan di dalam ukuran finansial.
b)  Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan,  misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi.
c)  Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan
perusahaan. Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan dianalisa, dan manajemen dapat mengetahui adanya penyelewengan tersebut.
d)  Berdasarkan teknik yang digunakan dalam anggaran, manajemen dapat  memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif).
e)  Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat
untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum
dana disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya, akan
tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya
akan dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat meningkatkan laba.
f)  Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur
prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.
g)  Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan
keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan,
misalnya: membuat atau membeli, membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan, khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan
sebagainya.

Disamping keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran perlu diketahui
pula adanya keterbatasan dari anggaran sebagai berikut:
a)  Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b)  Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi.  Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan
anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat
digunakan sebagai alat manajemen. Perubahan kondisi atau asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
c)  Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua
pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus-menerus dan  terkoordinasi berusaha dan bertanggung-jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran.
B. Jenis-jenis Anggaran Operasional pada Perusahaan
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran
penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri
maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak
realistis. Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang
menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang. Rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk
menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :
! Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
! Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
! Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran

Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya.
Anggaran penjualan terlebih dahulu disusun baru kemudian komponen-komponen
anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran
komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segera dapat menyusun anggaran
produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera di produksikan
untuk memenuhi penjualan.
b) Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran.
Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas kepada
divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya
anggaran produksi memantau kebagian pembelian, sehingga terdapat keserasian
dalam membentuk anggaran komprehensip.
c) Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian
Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi
organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual dan
manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak diatas perlu diorganisasikan sesuai  dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera
pada anggaran penjualan.
d)  Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan suatu anggaran konprehensif dalam suatu perusahaan tergantung
kepada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusun anggran
penjualan secra terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang untuk
menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman kepada anggaran penjualan.

2. Anggaran Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan BOP yang terjadi pada dua periode, yaitu periode lalu dan periode ini. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Untuk menyusun anggaran produksi dihasilkan periode ini dihitung berdasarkan anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi akhir yang dianggarkan, menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual dikurang sediaan produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran produk jadi dihasilkan periode ini:

Anggaran produk dapat disusun dalam empat cara: (1) mengutamakan stabilitas produk, (2) mengutamakan stabilitas sediaan, (3) kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan, (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen.

3. Anggaran Bahan Baku
Tujuan utama disusun anggaran bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran produksi, dan bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk. Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku yang dibeli ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku dipakai adalah kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan bahan baku. Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per unit. Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi yang diproduksi periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk. Bahan baku yang dibeli adalah biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan bahan baku akhir.

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang harus dibayar untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk tenaga kerja langsung biasanya menggunakan sistem upah per unit produk yang dihasilkan atau sistem upah per jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya tenaga langsung yang dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung per jam. Jam kerja langsung terpakai adalah produksi dianggarkan dikali standar jam tenaga kerja langsung. Dengan adanya anggaran tenaga kerja langsung dapat disiapkan kas untuk pembayarannya, sehingga dapat memperlancar produksi. Anggaran tenaga kerja langsung besar kecilnya dipengaruhi oleh produk dianggarkan, standar jam kerja langsung, dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di pabrik, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok variabel (variable costing) maka biaya overhead pabrik dipisahkan menjadi BOP variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak perlu dipisahkan menjadi dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran rugi-laba antara metode penentuan harga pokok variabel dengan metode penentuan harga pokok penuh.

BAB III
KESIMPULAN

Anggaran adalah suatu bentuk tanggung jawab oleh manajer untuk mengambil  keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu. Anggaran memiliki fungsi sebagai alat bantu manajer dalam merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan pedoman kerja. Anggaran/ Budget memiliki hubungan yang erat dengan manajemen karena memiliki fungsi yang sama yaitu merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan sebagai pedoman kerja. Anggaran/ Budget juga memiliki hubungan yang erat dengan akuntansi karena data – data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh budget/anggaran berasal dari akuntansi didalam perusahaan tersebut yaitu berdasarkan masa lalu dan pengalaman. Dalam penggunaan anggaran, terdapat banyak keuntungan dan kelebihan. Salah satunya adalah anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan,  misalnya koordinasi antara berbagai penjualan dengan kegiatan produksi sehingga koordinasi tersebut akan menciptakan synergy yang akan menguntungkan perusahaan. Tetapi dibalik keuntungan pemakaian anggaran/ budget terdapat juga berbagai keterbatasan dalam membuat anggaran. Salah satunya adalah anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidak tepatan anggaran berakibat tidak baik sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
Penggunaan anggaran menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam perusahaan terdapat banyak jenis – jenis anggaran yaitu Anggaran Operasional , Anggaran Operasional Lanjutan, Anggaran Keuangan, Anggaran Keuangan Lanjutan, Anggaran Variabel dan Anggaran Tetap. Dalam Artikel ini hanya membahas tentang Anggaran Operasional yang terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran BOP (Biaya Overhead Pabrik).


Perubahan Organisasi


I. PENDAHULUAN

Saat seseorang memiliki sebuah visi dan misi yang sama maka mereka akan membuat suatu perkumpulan, dan jika perkumpulan tersebut semakin besar dan berkembang maka akan menjadi suatu organisasi, maka dengan kata lain organisasi adalah wadah bagi orang-orang yang memiliki visi,misi, dan tujuan yang sama sehingga mereka saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dunia saat ini terus berkembang kearah yang tidak dapat dipastikan, maka dengan adanya sebuah organisasi seseorang dapat bertahan dalam arus perkembangan dan perubahan dunia, karena hanya orang-orang terpilihlah yang akan bertahan dari pergolakan dunia.  Begitu pula sebuah organisasi, organisasi suatu saat akan mengalami perkembangan dan perubahan seiiring berjalannya waktu.  Perubahan organisasi didasarkan untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman, agar organisasi tersebut dapat bertahan dan dapat menjadi tempat orang-orang yang berjuang bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Kemampuan organisasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam menciptakan perubahan.Kemampuan organisasi untuk berubah ditentukan oleh seberapa orang-orang dalam organisasi tersebut dalam melakukan sebuah perubahan.  Maka jika sebuah organisasi memiliki orang-orang yang berkemauan keras dan semangat yang tinggi maka organisasi tersebut akan bisa melakukan sebuah perubahan ke arah yang positif, sekaligus untuk menghadapi arus perubahan zaman yang begitu kuat.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.
 Organisasi sering berlawanan dengan nilai-nilai yang menghormati anggota dalam organisasi. Banyak sumber  perubahan keorganisasian yang mendiskusikan tentang perubahan yang diperlukan di dalam kultur organisasi, mencakup perubahan di dalam kepercayaan dan nilai-nilai anggota serta dalam cara menempatkan kepercayaan dan nilai-nilai tersebut. Untuk mengetahui perubahan organisasi secara lengkap, maka dalam makalah ini akan kami bahas secara jelas tentang perubahan organisasi.


II. PEMBAHASAN

A. Ada beberapa  kekuatan spesifik yang berfungsi sebagai pendorong perubahan pada organisasi :
1. Keadaan Angkatan Kerja
Contoh : Keragaman kultur yang lebih besar, populasi yang lebih tua, banyak karyawan baru dengan keterampilan yang belum memadai.
Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan untuk melakukan pelatihan  dengan dana yang besar guna meningkatkan keterampilan karyawan.
2. Teknologi
Contoh : Komputer yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah dibawa kemanapun, pengunduhan musik secara online, penerjemahan kode genetika manusia.
Komputer dan internet sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dimana keadaan tersebut mendorong organisasi dalam membentuk ulang industri secara menyeluruh untuk mengubah sistem menjadi online.
3. Guncangan Ekonomi
Contoh : Kebangkitan dan kejatuhan saham dot-com, tingkat suku bunga yang sangat rendah.
Tingkat suku bunga yang sangat rendah telah merangsang kenaikan yang dramatis dalam harga rumah, membantu mempertahankan belanja konsumen, dan merangsang para pembangun dan pemodel ulang rumah, peritel mebel, bankir hipotek, dan bisnis-bisnis lain yang berkaitan dengan rumah.
4. Persaingan
Contoh : Pesaing global, merger dan konsolidasi, perubahan e-commerce.
Meningkatnya persaingan juga membuat organisasi-organisasi yang sudah mapan perlu mempertahankan diri dari pesaing tradisional yang mengembangkan berbagai produk dan layanan baru maupun wirausaha kecil yang memiliki penawaran inovatif.
5. Tren Sosial
Contoh : Pensiunnya kaum baby-boomers(orang-orang yang lahir sesudah Perang Dunia II) dan meningkatnya diskon dan peritel “big box”.
Semakin banyak konsumen yang berbelanja di toko-toko yang menyediakan diskon mendorong perusahaan mengubah organisasinya dalam menyediakan diskon-diskon bagi produk yang disediakan organisasi agar meningkatkan nilai buat perusahaan.
6. Perpolitikan dunia
Contoh : Perang melawan terorisme pasca tragedi 11 September 2001.
Keadaan tersebut membawa perubahan dalam praktik-praktik bisnis yang berkaitan dengan penciptaan sistem emergensi, keamanan karyawan, penciptaan stereotip dan profil karyawan.

B. Tujuan Perubahan Organisasi
1. Perubahan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya.Tujuan perubahan ini dibuat karena organisasi tidak dapat sepenuhnya dapat mengendalikan lingkungan eksternalnya, sehingga perlu secara terus menerus melakukan perubahan lingkungan internal organisasi agar dapat menghadapi tantangan-tantangan yang timbul akibat persaingan inovasi teknologi, pembaharuan peraturan-peraturan pemerintah dan berbagai tekanan sosial.
2. Perubahan organisasi untuk melakukan modifikasi berbagai pola keprilakuan individu atau kelompok dalam suatu organisasi. Maksudnya agar para karyawan menggunakan pola-pola perilaku baru dan mentaati aturan-aturan yang diberlakukan diantara mereka yang berkaitan dengan pekerjaan.
Orang/karyawan yang bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan dalam rangka perubahan adalah Agen Perubahan. Contohnya : para manajer, konsultan luar, karyawan perusahaan yang masih aktif
C. Resistensi terhadap Perubahan
Bahwa wajar adanya organisasi dan para anggotanya menentang perubahan pada perusahaan yang menunjukkan adanya kabar stabilitas dan prediktabilitas perilaku. Resistensi berasal dari karakteristik individual dan organisasional :
1. Sumber-Sumber Individual
Kebiasaan : Untuk menghadapi kompleksitas kehidupan kita menggunakan kebiasaan atau respons yang telah terprogram. Namun, ketika dihadapkan pada perubahan, kecenderungan untuk merespons sesuai dengan cara kita yang biasa ini menjadi salah satu sumber resistensi.
Rasa aman : orang yang memiliki kebutuhan akan rasa aman yang besar cenderung menolak perubahan karena hal tersebut mengancam rasa aman mereka.
Faktor-Faktor Ekonomi : Berbagai perubahan dalam tugas pekerjaan atau rutinitas pekerjaan yang telah pasti bisa menyebabkan munculnya ketakutan ekonomis jika orang khawatir bahwa mereka tidak akan mampu menunaikan pekerjaan atau rutinitas baru mereka seperti standar sebelumnya, khususnya bila upah yang akan mereka terima terkait erat dengan produktivitas.
Takut pada hal yang belum diketahui : Perubahan tak ubah seperti ambiguitas dan ketidakpastian mengenai hal yang belum diketahui.
Pemrosesan informasi yang selektif : Individu bersalah karena secara selektif memproses informasi guna membuat persepsi mereka tetap utuh. Mereka mendengar apa yang ingin mereka dengar serta mengabaikan informasi yang mengubah dunia yang sudah mereka ciptakan.
2. Sumber-Sumber organisasional
Inersia Struktural : Organisasi memiliki mekanisme tertentu seperti proses selektif dan regulasi formal, untuk menciptakan stabilitas. Ketika suatu organisasi dihadapkan pada perubahan, inersia struktural bertindak selaku sebuah kekuatan penyeimbang yang mencoba mempertahankan stabilitas.
Fokus Perubahan Yang Terbatas : Organisasi terbangun dari sejumlah subsistem yang saling bergantung. Satu subsistem tidak bisa diubah tanpa mempengaruhi yang lain. Jadi, perubahan terbatas pada beberapa subsistem cenderung dinafikan oleh sistem yang lebih besar.
Inersia Kelompok : Bahkan bila individu-individu ingin mengubah perilaku mereka, berbagai norma kelompok bisa bertindak sebagai penghambat.
Ancaman terhadap keahlian : Perubahan pada pola-pola organisasional bisa mengancam kedudukan istimewa suatu kelompok ahli tertentu.
Ancaman terhadap relasi kuasa yang sudah mapan : Setiap redistribusi wewenang pengambilan keputusan dapat mengancam relasi kuasa yang sudah lama ada di dalam organisasi.
Ancaman terhadap pengalokasian Sumber Daya yang sudah mapan : Kelompok-kelompok dalam organisasi yang mengendalikan sumber daya dalam proporsi yang besar sering kali melihat perubahan sebagai suatu ancaman. Mereka cenderung merasa puas dengan apa yang sudah berjalan.

D. Mengatasi Resistensi terhadap Perubahan
Langkah-Langkah yang dapat digunakan oleh para agen perubahan dalam mengatasi resistensi terhadap perubahan sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Komunikasi
Resistensi dapat dikurangi melalui komunikasi dengan para karyawan untuk membantu mereka melihat logika (alasan) dari suatu perubahan. Komunikasi dapat mengurangi resistensi pada dua tingkat. Pertama, komunikasi menghilangkan efek dari kesalahan informasi dan komunikasi yang buruk. Kedua, komunikasi dapat membantu menjual perubahan.
2. Partisipasi
Sulit bagi siapapun dalam organisasi dalam melawan keputusan untuk berubah jika mereka ikut terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, seseorang yang menentang perubahan perlu diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan. Namun dapat mengakibatkan potensi lahirnya solusi yang buruk dan terbuangnya banyak waktu.
3. Membangun Dukungan dan Komitmen
Para agen perubahan dapat menawarkan upaya-upaya pendukung untuk mengurangi resistensi . Bilamana ketakutan dan kecemasan karyawan tinggi,konseling dan terapi karyawan, pelatihan karyawan baru, dan cuti pendek dapat memudahkan penyesuaian dan mengurangi resistensi.
4. Negosiasi
Para agen perubahan dapat menawarkan sesuatu yang bernilai demi memperkecil resistensi, misalnya dalam bentuk imbalan tertentu. Cara ini memiliki resiko yaitu ketika seorang agen perubahan berunding dengan suatu pihak untuk menghindari resistensi, terbuka kemungkinan ia ditekan oleh individu-individu lain yang juga memiliki posisi kuasa.
5. Manipulasi dan Kooptasi
Manipulasi mengacu pada upaya-upaya untuk memengaruhi secara tersembunyi. Contohnya : Memelintir dan mendistorsi fakta agar tampak lebih menarik, menyembunyikan informasi yang tidak diinginkan, dan membuat rumor palsu agar karyawan menerima suatu perubahan. Kooptasi adalah bentuk manipulasi sekaligus partisipasi yaitu dengan memberi peran kunci dalam keputusan perubahan kepada para pemimpin kelompok resistensi. Cara ini tergantung mudah dan biaya yang rendah.

6. Memilih Orang yang Menerima Perubahan
Organisasi sebaiknya memfasilitasi proses perubahan dengan memilih orang yang memiliki kepribadian yang terbuka terhadap pengalaman, memandang positif perubahan, bersedia mengambil resiko, dan fleksibel dalam perilaku.
7. Koersi
Cara ini dilakukan dengan cara penerapan ancaman atau paksaan langsung kepada orang-orang yang menentang(resistensi).

E. Proses Pengelolaan Perubahan
Tahap-tahap proses perubahan :
 1. Tekanan dan Desakan
Proses ini dimulai ketika manajemen puncak mulai merasa adanya kebutuhan atau tekanan akan perubahan. Misalnya ada perubahan penjualan, penurunan produktivitas dan sebagainya.
2.  Intervensi dan Reorientasi
Digunakan untuk merumuskan masalah dan memulai proses dengan membuat para anggota organisasi memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut. Pihak-pihak luar sering digunakan, juga staff internal yang dipandang ahli serta dapat dipercaya sebagai konsultan atau pengantar perubahan.
3.  Diagnosa dan Pengenalan Masalah
Informasi dikumpulkan dan dianalisa mana yang penting dan mana yang tidak penting.
4.  Penemuan dan Komitmen Pada Penyelesaian
Pengantar perubahan mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang diketemukan dan masuk akal dengan menghindari metode-metode lama yang sama. Bawahan didorong dan diajak untuk berpartisipasi, sehingga mereka lebih terikat pada serangkaian kegiatan.
5.  Percobaan dan Hasil
Pada tahap keempat diuji dalam program-program yang berskala kecil dan hasilnya dianalisa.
6.  Pungutan dan Penerimaan
Setelah diuji dan sesuai dengan keinginan, harus diterima secara sukarela dan harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.

F. Pendekatan untuk Mengelola Perubahan Organisasi
1. Model Tiga Tahap dari Lewin
Perubahan yang berhasil dalam organisasi  mengikuti tiga tahap yaitu Pelepasan (unfreezing) status quo, pergerakan(movement)menuju keadaan akhir yang diinginkan, pembakuan kembali (refreezing) perubahan baru yang melanggengkannya. Status quo dapat dipandang sebagai keadaan ekuilibrium, untuk keluar dari kondisi ini diperlukan pelapasan. Pertama, dengan Daya dorong(driving forces), yang menggerakkan perilaku menjauh dari status quo, dapat diperbesar. Kedua, Daya hambat( restraining forces), yang menghalangi gerakan dari ekuilibrium yang ada, dapat diperkecil. Ketiga dengan menggabungkan kedua pendekatan tadi. Tujuan dari proses pembakuan kembali adalah menstabilkan situasi baru dengan menyeimbangkan daya dorong dan daya hambat.


2. Rencana Delapan Tahap dari Kotter untuk Menerapkan Perubahan
Membangun sense of urgency dengan cara menciptakan alasan kuat yang mendukung perubahan.
Membentuk suatu koalisi sehingga memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan.
Menciptakan suatu visi baru untuk mengarahkan perubahan dan strategi untuk mewujudkan visi tersebut.
Mengkomunikasikan visi tersebut ke semua anggota organisasi.
Mendayai orang lain untuk bertindak sesuai visi tersebut dengan cara menghapuskan hambatan-hambatan untuk berubah serta mendorong mereka untuk mau mengambil resiko dan mencari solusi terhadap persoalan secara kreatif.
Merencanakan, menciptakan, dan merayakan “kemenangan-kemenangan” jangka pendek yan mengarahkan organisasi menuju visinya yang baru.
Mengonsolidasi perbaikan, meninjau kembali perubahan, dan membuat berbagai penyesuaian yang dipandang perlu dalam program-program baru.
Menjalankan perubahan dengan cara menunjukkan hubungan antara perilaku baru dan keberhasilan organisasional.

3. Riset Tindakan
Riset tindakan mengacu pada suatu proses perubahan yang didasarkan pada pengumpulan data secara sistematis dan selanjutnya pemilihan sebuah tindakan perubahan berdasarkan yang diindikasikan oleh data yang sudah dianalisis.
Prosesnya yaitu:
1. Diagnosis
Agen perubahan mengajukan pertanyaan,mewawancarai karyawan, mengkaji berbagai catatan dan mendengarkan keprihatinan karyawan.
2. Analisis
Agen perubahan menyintesis berbagai informasi ini ke dalam keprihatinan utama, bidan masalah, dan tindakan-tindakan yang mungkin.
3. Umpan balik
Mengatur adanya sharing informasi dengan karyawan mengenai apa yang didapatkan pada tahap pertama dan kedua. Para karyawan, dengan bantuan agen perubahan, menyusun rencana tindakan untuk mewujudkan perubahan yang perlu.
4. Tindakan
Para karyawan dan agen perubahan mengambil tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi beragam masalah yang sudah diidentifikasi.
5. Evaluasi
Dengan menggunakan data-data dari tahap awal yang telah dikumpulkan sebagai benchmark (tolak ukur), perubahan-perubahan apapun yang berikutnya diperbandingkan dan dievaluasi.

4. Pengembangan Organisasi ( Organizational Development)
Adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mencakup sekumpulan intervensi perubahan terencana yang dikembangkan berdasarkan berbagai nilai humanistis-demokratis, yang berupaya meningkatkan keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan.
Enam intervensi yang dapat digunakan oleh agen perubahan adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan kepekaan
Suatu metode perubahan perilaku melalui interaksi kelompok yang tak testruktur. Para anggota diajak ke suatu lingkungan yang bebas dan terbuka di mana mereka dapat membicarakan diri mereka sendiri dan proses interaksi diantara mereka dan mendapatkan pengarahan yang tidak terlalu ketat dari seorang ilmuwan profesional.
Tujuannya yaitu meningkatkan kesadaran para pelaku terhadap perilaku mereka sendiri dan bagaimana orang lain memandang mereka, memiliki kepekaan terhadap perilaku orang lain dan mendapatkan pemahaman mengenai proses-proses kelompok.
2. Umpan Balik Survei
Adalah salah satu perangkat untuk menilai sikap anggota organisasi, mengidentifikasi perbedaan diantara persepsi anggota dan memecahkan perbedaan-perbedaan. Biasanya dengan cara keharusan anggota mengisi kuisioner. Data yang diperoleh dari kuisioner tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi masalah dan menjernihkan isu-isu yang mungkin menimbulkan kesulitan.
3. Konsultasi Proses
Adalah Proses dimana konsultan luar membantu manajer untuk mencerap, memahami, dan bertindak berdasarkan proses kejadian yang harus dihadapi manajer tersebut.
4. Pembangunan Tim(Team Building)
Yaitu dengan menggunakan kegiatan-kegiatan kelompok interaksi tinggi untuk meningkatkan rasa saling percaya dan terbuka antar anggota tim. Kegiatan dalam pembangunan tim adalah penetapan tujuan, pengembangan hubungan antarpersonal antaranggota tim, analisis peran untuk memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing anggota dan analisis proses tim.
5. Pengembangan AntarKelompok
Pengembangan antarkelompok ini berusaha mengubah sikap, stereotip, dan persepsi satu kelompok terhadap kelompok lain dengan cara mempertemukan setiap kelompok untuk mendaftar persepsi yang mereka miliki terhadap kelompok lain dan kelompok sendiri dan bagaimana kelompok tersebut menyakini kelompok lain berpersepsi terhadap mereka dan melakukan bertukar daftar.
6. Penyelidikan Apresiatif
Menekankan pada hal positif dan lebih berfokus pada keberhasilan pada sebuah organisasi daripada masalahnya, seperti : mencari sifat-sifat unik dan kekuatan-kekuatan tertentu dari sebuah organisasi, yang selanjutnya dapat dikembangkan untuk memperbaiki kinerjanya.
Tahap dari Penyelidikan apresiatif adalah sebagai berikut :
1. Discovery (Upaya Penemuan)
Adalah untuk menemukan apa yang dipandang sebagai kekuatan organisasi.
2. Dreaming (Impian)
Informasi dari discovery digunakan untuk meramalkan masa depan organisasi.
3. Desain
Berdasarkan proses dreaming , para peserta diarahkan pada upaya pencarian visi bersama tentang bagaimana organisasi akan memandang dan menyepakati  sifat-sifat uniknya.
4. Tujuan (destiny)
Para peserta membahas bagaimana organisasi akan memenuhi impiannya dengan penulisan rencana tindakan dan penyusunan strategi implementasi.

G. Isu – Isu Kontemporer tentang perubahan organisasi
 Tiga isu yang sering muncul sebagai topik perubahan dewasa ini adalah: merangsang inovasi organisasi, membangun organisasi pembelajaran, dan menciptakan system manajemen pengetahuan.
1. Merangsang Inovasi
Definisi dari perubahan adalah mengacu pada membuat sesuatu menjadi lain. Pada inovasi merupakan suatu jenis perubahan yang lebih menjurus kepada perubahan yang khusus. Arti yang lain dari inovasi adalah sebuah gagasan yang baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk, proses, ataupun jasa. Di dalam organisasi perubahan-perubahan yang terjadi kurang lebih berkisar antara perbaikan incremental yaitu perubahan sedikit demi sedikit.
Sumber inovasi adalah variabel struktural yang merupakan potensi inovasi yang paling banyak dipelajari. Tinjauan yang menyeluruh atas hubungan struktur-inovasi tersebut menuntun kepada kesimpulan berikut. Pertama, struktur organik secara positif mempengaruhi inovasi. Kedua, lamanya masa jabatan manajemen terkait dengan inovasi. Dan yang ketiga, inovasi tersebut dapat berkembang dengan baik bilamana sumber energi yang dibutuhkan sangatlah melimpah.
Sebuah organisasi yang inovatif biasanya mempunyai budaya yang sama atau serupa. Organisasi tersebut biasanya memberikan sebuah hadiah atau imbalan atas kesuksesan ataupun kegagalan yang didapat. Organisasi yang inovatif yaitu organisasi yang secara aktif menggaalakkan sebuah pelatihan dan pengembangan anggota mereka sehingga mereka dapat selalu mutakhir, menawarkan keamanan pekerjaan yang tinggi sehingga semua karyawan tidak usah khawatir untuk dipecat karena melakukan kesalahan, dan dapat juga mendorong setiap individu untuk melakukan perubahan.

2. Menciptakan Organisasi Pembelajaran
Organisasi pembelajaran adalah sebuah organisasi yang telah mengembangkan kapasitas yang berkesinambungan sehingga mampu untuk menyesuaikan diri dan berubah. Banyak organisasi yang sibuk dalam apa yang disebut dengan pembelajaran putaran tunggal. Yang mempunyai arti bila kekeliruan diketahui maka proses koreksi mengandalkan pada rutin masa lalu dan kebijakan masa kini. Sebaliknya, organisasi pembelajaran menggunakan pembelajaran putaran-rangkap. Yang dimana jika terdeteksi kekeliruan pembenarannya akan dilakukan dengan cara meliputi modifikasi sasaran, kebijakan, dan kerutinan baku organisasi itu. Pembelajaran putaran-rangkap menantang asumsi dan norma yang telah berakar pada organisasi tersebut. Dengan melakukan cara atau teknik ini, pembelajaran tersebut memberikan kesempatan pemecahan yang luar biasa berbeda terhadap masalah-masalah yang ada dan memberikan loncatan perbaikan yang dramatis. Organisasi pembelajaran mendukung pentingnya ketidaksepakatan, kritik, konstruktif, dan bentuk-bentuk yang lain dari konflik fungsional.
Pengusul dari organisasi pembelajaran membayangkan organisasi pembelajaran sebagai obat untuk tiga masalah mendasar yang tertanam, yaitu: fragmentasi, persaingan, dan kereaktifan.
Yang pertama fragmentasi yang didasarkan kepada spesialisasi untuk menciptakan “dinding-dinding” yang memisahkan fungsi-fungsi yang berbeda menjadi raja-raja kecil yang mandiri dan sering cakar-cakaran. Yang kedua, tekanan yang berlebihan yang terjadi di pegawai sering membuat terjadinya kehancuran pada kerjasama antar pegawai sehingga menimbulkan perpecahan. Dan yang ketiga adalah kereaktifan yang salah mengarahkan perhatian manajemen ke pemecahan masalah bukannya ke penciptaan.
Karakteristik dari Organisasi pembelajaran:
1. adanya keberadaan visi yang dituju yang disetujui oleh semua orang
2. orang meninggalkan cara pemikiran yang lama dan rutin baku untuk memecahkan masalah atau melakukan pekerjaan
3. anggota menganggap semua proses, kegiatan, fungsi, dan hubungan dengan lingkungan merupakan bagian dari sistem antar hubungan
4. orang melakukan komunikasi secara terbuka dengan yang lainnya tanpa rasa takut akan kritikan atau tekanan
5. orang memperhalus kepentingan pribadinya dan menanggalkan kepentingan departemen agar mampu bekerja bersama mencapai visi yang diharapkan organisasi

3. Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan adalah sebuah proses pengorganisasian dan pendistribusian kebijaksanaan kolektif organisasi sehingga informasi yang tepat sampai pada orang yang tepat dan pada saat yang tepat.
Manajemen pengetahuan menjadi sangat penting pada saat ini dikarenakan tiga alasan. Yang pertama, dalam banyak organisasi sekarang ini, aset intelektual mempunyai harga yang sama dengan aset fisik atau finansial. Kedua, ketika sebuah generasi ledakan bayi mulai meniggalkan angkatan kerja, terjadi peningkatan angkatan kerja, terjadi peningkatan kesadaran bahwa mereka mewakili hilangnya kekayaan pengetahuan jika tidak ada upaya menangkapnya. Dan yang ketiga, sistem KM yang dirancang dengan baik akan mengurangi redundansi dan akan membuat organisasi menjadi lebih efisien.
KM diharapkan memberikan mekanisme dan motivasi bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan yang oleh para karyawan dirasa diperlukan untuk menyelesakan pekerjaan mereka dan membuat mereka mencapai kinerja yang lebih baik.

III. KESIMPULAN


Perubahan organisasi sering berlawanan dengan nilai-nilai yang menghormati anggota dalam organisasi. Banyak sumber  perubahan keorganisasian yang mendiskusikan tentang perubahan yang diperlukan di dalam kultur organisasi, mencakup perubahan di dalam kepercayaan dan nilai-nilai anggota serta dalam cara menempatkan kepercayaan dan nilai-nilai tersebut. Perubahan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan, akan tetapi ada perubahan yang memang dikelola atau direncanakan.
Setiap perubahan dapat menjadi ancaman nyata terhadap keadaan ekonomi, rasa aman, hubungan sosial, atau status para pegawai. Perubahan dapat mengakibatkan kehilangan uang, kawan, atau rekan dalam kelompok kerja. Kekuatan untuk melawan perubahan menghasilkan kelambanan organisasi dan stabilitas yang jauh lebih besar. Organisasi membutuhkan sebentuk kemampuan untuk melakukan penolakan, jika tidak mereka mungkin akan memberi respon terhadap segala sesuatu yang dipersepsikan sebagai perubahan. Setiap organisasi memerlukan stabilitas agar dapat berfungsi. Jika organisasi bereaksi terhadap setiap stimulus perubahan, ia akan kehilangan perilaku yang konsisten dan yang mengarah kepada tujuan yang membuat sekelompok orang menjadi sebuah organisasi.